Minggu, 24 Mei 2009

PAJAK LEMAK "FAT TAX"

INGGRIS “PAJAK LEMAK SELAMATKAN NYAWA ?”
Para periset di Oxford university menemukan bahwa pajak lemak atau “fat tax” menyelamatkan ribuan nyawa pertahunnya . yang dimaksud dengan pajak lemak adalah PPN sebesar 17,5% yang dikenakan pada makanan yang berkadar gula dan garam tinggi. Ini akan mengurangi keinginan masyarakat untuk membeli, yang pada akhirnya dapat menurunkan jumlah kasus serangan jantung dan stroke. Pajak pembelian ini sebenarnya sudah
diterpakan pada sejumlah kecil produk seperti keripik kentang, es krim dan permen serta biscuit coklat. Tapi kebanyakan makanan seperti cake dan mentega belum terkena.
Langkah ini diperkirankan dapat menyelamatkan 3.200 nyawa di Inggris tiap tahunnya., menurut jurnal epidemiologi dan komunity health. Selama ini pajak yang lebih tinggi telah diterapkan pada rokok atau alcohol unutk mendukung hidup yang sehat.
Namun usulan ini masih diperdebatkan sejumlah pihak. Pajak makanan akan melonjakkan biaya rumah tangga mingguan sebesar rata-rat 4.6 persen. Federasi makanan dan minuman setempat menudinng pajak semacam ini akan memukul keluarga berpendapatan rendah dan menyarankan masyarakat menerapkan pola makan seimbang sebagai gantinya. (disadur dari majalah Health Today )
Now,,,let’s discuss about the topic above..
Bagaiamana kalo seandainya pajak dengan makanan yang mengandung kadar garam dan gula tinggi juga kita terapkan dinegara kita Indonesia,efek positifnya bisa menambah pemasukan pada kas negara, dan akan mengurangi minat pembeli dan secara tidak langsung akan menurunkan jumlah penderita penyakit jantung dan stroke, kalo dari segi negatifnya pihak industri akan mengeluh karena biaya produksi yang semkain menigkat dengan permintaan pasar yang akan semakin menurun,, ini bisa menyebabkan pihak industri gulung tikar,,,

1 komentar:

ginasonia87 mengatakan...

waduh!!!
kalo makan coklat aja pake pajak bisa bangkrut nich....

kayaknya di Indonesia belum bisa diterapin deh na....cz banyak yang gak mampu...cm bisa beli coklt yang biasa2 aja...
eh,,,,,
tapi bukannya coklat yang biasa2 aja lebih berbahaya???
waaa...mesti lebih hati2 tuch!