Minggu, 27 September 2015

Musim Haji 2015

Beberapa hari ini layar televisi selalu dihiasi dengan pemberitaan masalah haji.mulai dari crane yang jatuh dan memakan korban jiwa, tragedi di mina yang memakan korban lebih dari 700 orang, berita dari luar yang menaggapi kejadian ini dan berita tentang tudingan siapa yang salah, dan masih banyak lagi berita seputar ibadah haji ini bahkan berita tahun sebelumnya diposting ulang.

disaat semua orang sibuk membahas tentang siapa yang salah, tentang politik adu domba, tentang fitnah, tentang kesengajaan dan lain sebagainya saya lebih tertarik untuk memberikan komentar dari sudut pandang yang lain tentang tanah suci ini.

Saya selalu memikirkan alasan kenapa suatu peristiwa itu terjadi atau hikmah dari suatu peristiwa. hal ini semata2 untuk mengingatkan saya agar selalu bersyukur terhadap apa yang terjadi baik itu buruk atau baik.Rencana tuhan itu sungguh luar biasa diluar nalar manusia. kadang saat suatu yang buruk itu terjadi kita tidak sadar akan hikmah yang lebih baik setelahnya. oleh karena itu saya selalu mencari hikmah dibalik setiap kejadian agar saya senantiasa bersyukur kepadaNYA.

saya berfikir kenapa Ka'bah itu terletak d kota mekkah? dari lima benua, ratusan negara kenapa harus di negara arab.
logika saya menyimpulkan bahwa mungkin disinilah letak keadilan tuhan. negri yang kurang sumber daya alamnya dibandingkan indonesia, tanah yang tandus, panas, mungkin jika manusia bisa memilih utk tinggal dimana mekkah bukanlah prioritas. Tapi tuhan memberikan keistimewaan utk negara ini, setiap tahun seluruh muslim di dunia berkunjung ke tanah ini, belum lagi umrah sepanjang tahun. negara ini selalu dikunjungi umat muslim dari seluruh dunia sepanjang tahun.ini merupakan hal yang luar biasa, memberikan pemasukan utk negara. konon kabarnya pedagang yang berjualan selama musim haji  akan memperoleh keuntungan yang luar biasa, dengan keuntungan tersebut kabarnya mereka bisa hidup setahun. itu baru pedagang, bagaimana dengan pemilik hotel, sarana transportasi, restaurant dll. saya berfikir mungkin disanalah letak keadilan yang diberikan tuhan, walaupun mereka tidak bisa menanam padi disawah seperti kita di indonesia, mereka tidak punya danau, sungai, bukit , lembah yang kaya akan sumber daya alam, seperti halnya negara kita, namun negara mereka menjadi destinasi setiap umat muslim dunia.

kita yang punya alam yang indah, negri yang elok tidak bisa memanfaatkannya dengan maksimal apa yang kita punya, kita tidak bersyukur. jangankan untuk melindungi, malahan banyak dari penduduk negri ini yang tanpa rasa bersalah melakukan kerusakan terhadap alam yang indah ini. negara seperti negara arab ini mereka mungkin berani membayar mahal untuk alam yang nyaman seperti negara kita ini. seharusnya kita berayukur karena diberikan alam yang begitu kaya serta memanfaatkan dan memeliharanya dengan baik.kita tidak boleh egois bukan hanya kita yang akan menikmatinya, tapi keturunan kita, anak, cucu, cicit dst. sekarang tergantung kepada kita, alam seperti apa yang akan kita wariskan kepada mereka.

#salahfokuspostingan

batam 27 september 2015

Sabtu, 12 September 2015

Belajar Masak

Hidup itu adalah selalu berusaha menjadi orang yang lebih baik dari hari kehari. Mempelajari hal baru yang bermanfaat dan selalu berbuat baik terhadap sesama.

Wanita, sejatinya harus bisa masak, itulah ceramah yang selalu disampaikan orang tua, akan memalukan jika seorang wanita tidak bisa masak. Itulah anggapan  umum terhadap wanita dan kemampuan memasak di kampung halaman saya sendiri.. Bahkan konon katanya dari cerita penduduk kampung, sempat terjadi perceraian dalam sebuah rumah tangga karena sang istri tidak bisa masak..

Sebentar lagi saya akan pindah ke tempat yang baru, dan mulai untuk menata kehidupan. Belajar masak akan menjadi salah satu program wajib yang harus di wujudkan sesampainya disana. Jika ada niat, kemamuan dan usaha gak ada yang gak mungkin. Belajar memasak dari yang sederhana dan secara bertahap akan tetap belajar sampai akhirnya bisa menciptakan menu sendiri. Media yang digunakan untuk belajar sangat banyak sekali seperti media cetak, televisi dan online. Jadi tidak ada alasan untuk memghentikan proses belajar karena tidak ada guru. Guru bisa datang dari mana saja, bisa teman, keluarga, tetangga dsb..

Perjalanan belajar memasak ini akan saya coba abadikan di blog ini mulai dari awal saya belajar. Boleh dikatakan kalau saya harus belajar dari nol dalam bidang ini, karena selama ini saya sangat2 jarang sekali memasak. Mudah2an proses pembelajaran ini berjalan dengan lancar.
Untuk tahap awal pembelajaran saya mencoba mempelajari resep2 yang di upload di internet dan mencatatnya untuk nanti bisa di praktekkan. Sudah ada beberapa resep yang akan saya praktekkan nanti stlh pindah. Kenapa gak sekarang? Karena sekarang saya masih di batam dan disini saya tinggal di mess rumah sakit yang tidak mengizinkan memasak.

Batam 13 september 2015

Selasa, 08 September 2015

September Ceria

Gak tau mau ngasih judul apa.Judul tidak selamanya menggambarkan isinya, setidaknya khusus untuk postingan yang satu ini. Sebenarnya September ini tidak begitu ceria, banyak hal yang terjadi di bulan ini.

Ini adalah bulan terakhir saya menginjakkan kaki di pulau ini, karena akhir bulan ini saya resign dari tempat ini dan mencoba peruntungan baru di negri lain. Seperti quote yg saya baca tadi pagi, ketika satu pintu tertutup, kita tidak tau ada pintu lain yang lebih baik terbuka. Dan pepatah lain mengatakan orang yg tidak berani mengambil resiko tidak akan sukses atau istilah baratnya no pain no gain. Nah berbekal dengan sebuah impian dan keyakinan yang kuat saya putuskan untuk hijrah ke tempat yang baru. Impian yang masih sama ketika saya masih di bangku kuliah.

Pindah ke tempat yang baru bukanlah perkara yang mudah apalagi di tempat yang di tuju tidak ada sanak saudara. Sama halnya ketika saya pertama kali pindah ke kota batam ini. Kota yang sudah mendapat image negatif bagi mayoritas orang di kampung saya, begitu juga dengan saya yang baru pertama kali datang ketempat ini. Tapi sekarang semuanya berbeda, kota ini tidak sejelek yang saya pikir, banyak hal-hal positif yang bisa di ambil dari kota ini. Sebenarnya ada perasaan sedih ketika harus berpisah dengan kota ini. Akan banyak sekali moment2 yang akan saya rindukan nantinya seperti rekan2 sejawat, alumni unand, rekan2 tempat kerja dan kota batam tentunya.

Setelah tamat apoteker saya sempat bekerja di kota padang selama 1 tahun. Dalam satu tahun tersebut saya tidak tau sama sekali tentang IAI. Apakah itu tentang kegiatannya, anggotanya, agendanya, pengurusnya dll..tidak pernah ada pertemuan apt selama setahun..itu sekitar tahun 2012. Saya bisa memaklumi juga kenapa hal ini bisa terjadi, mungkin karena kesibukan dan hal2 lainnya. Tapi 2 tahun saya di kota ini saya sudah banyak sekali kenal sama apoteker disini..hampir semua pengurus saya kenal, dan anggota yang lain juga saya kenal. Tiap bulan biasanya ada pertemuan dan update ilmu juga. Dan setiap informasi terbaru selalu di bagikan kepada setiap anggota. Apakah itu satu almamater atau bukan, kita tetap bisa saling kenal dan bekerjasama dengan baik. Saya bisa memaklumi juga karena kita para apoteker yang di batam mayoritas adalah perantau yang memiliki nasib yang sama jauh dari keluarga.
Ketika bercerita dengan pengurus bahwa saya akan keluar dari batam, ada perasaan sedih akan berpisah dengan mereka dan mungkin di tempat yang baru saya tidak akan pernah menemui suasana/lingkungan organisasi yg seperti ini.

Disini kami juga baru mendirikan organisasi ikatan alumni farmasi unand batam. Dan saya baru mulai merasakan keakrabannya dengan senior2 yang telah dahulu menggeluti bidang ini. Salute sama senior senior disini yang sudah sukses di bidangnya masing2. Setiap bulan kami mengadakan pertemuan untuk silaturahmi dan berbagi ilmu dan pengalaman dan juga berbagi kenangan ketika masih kuliah. Disini perasaan sedih kembali muncul, harus berpisah dengan mereka, tapi life must go on.

Rekan2 di tempat kerja sudah seperti keluarga. Disini banyak ketemu sama orang2 baru dengan karakter yang beragam. Karena mereka saya bisa belajar banyak hal bagaimana menjadi seorang pimpinan yang bijaksana dan seorang bawahan yang amanah. Saya selalu memegang prinsip, alam takambang jd guru..dimanapun saya berada akan selalu ada yang bisa dipelajari.

Setiap kenangan dengan kota ini akan dikenang selalu..thank you so much for being apart of my life..#lebay