Rabu, 16 Februari 2011

METODA PEMBUATAN TABLET

Pemilihan metoda untuk pembuatan tablet biasanya disesuaikan dengan karakteristik zat aktif yang akan dibuat tablet (Apakah zat tersebut tahan terhadap panas atau lembab, kestabilan, besar kecilnya dosis, dan lain sebagainya).
1. GRANULASI BASAH
Metoda ini digunakan untuk zat aktif yang tahan terhadap pemanasan dan lembab. Prinsip dari metoda ini adalah membasahi masa tablet dengan larutan pengikat tertentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian masa basah tersebut digranulasi.
Cara pembuatan tablet dengan metoda granulasi basah:

- Buat pengikat (misalnya pasta amilum)
- Setelah pasta jadi, tambahkan fase dalam (Zat aktif, pengisi, penghancur dalam) sampai terbentuk konsistensi yang pas untuk granul.
- Ayak, kemudian granul dikeringkan
- Evaluasi granul
- Tambahkan fase luar (penghancur, pelincir, pengisi)
- Cetak
Keuntungan granulasi basah
- Memperoleh aliran yang baik
- Meningkatkan kompresibilitas
- Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
- Mengontrol pelepasan
- Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
- Distribusi keseragaman kandungan

Kekurangan metoda granulasi basah
- Banyak tahap dan proses produksi yang harus divalidasi
- Biaya cukup tinggi
- Zat aktif yang sensitive terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. untuk zat yang termolabil dilakukan dengan pelarut non air.
2. GRANULASI KERING (Slugging)
Metoda ini dipilih untuk
- Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi
- Zat aktif susah mengalir
- Zat aktif sensitive terhadap panas dan lembab
Granulasi kering memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi masa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip metode ini adalah membuat granul secara mekanis tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya.
Cara pembuatan:
- Semua bahan di campur
- Dibuat tablet dengan ukuran besar
- dihancurkan dengan meisn pencetak tablet khusus dan terbentuk membentuk granul (Slug)
- Granul (Slug) di ayak
- Cetak
Keuntungan cara granulasi kering
- Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat , mesin pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu
- Baik untuk zat aktif yang sensitive terhadap panas dan lembab
- Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat
Kekurangan cara granulasi kering
- Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
- Tidak dapt mendistribusikan zat dengan warna seragam
- Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi silang


3. GRANULASI DASAR
Granulasi dasar prinsipnya hampir sama dengan granulasi basah. Bedanya, pada granulasi dasar zat aktif ditambahkan di fase luar. Metoda ini digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan pemanasan.

4. CETAK LANGSUNG
cetak langsung ini dilakukan dengan cara mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering tanpa melalui perlakuan awal terlebih dulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Ada beberapa zat berbentuk Kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang mungkin langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat aktif tidak mudah untuk langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk pecah jika terkena air (cairan tubuh). Secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metoda kempa langsung adalah alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya Kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam masa tablet.
Keuntungan metoda kempa langsung
- Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
- Lebih singkat prosesnya
- Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panasdan tidak tahan lembab
- Waktu hancur dan disolusinya lebbih baik karena tidak melewati proses granuldari granul ke partikel halus terlebih dahulu.
Kerugian kempa langsung
- Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif dalam tablet
- Zat aktif dengan dosis yang lebih besar tidak mudah untuk dikempa langsung karena itu biasanya digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses pengempaan, sehingga pengisi yang dibutuhkan pu akan makin banyak dan mahal. Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning.
- Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat mudah mengalir, kompresibilitas baik, kohesifitas dan adhesifitas yang baik.

Tidak ada komentar: