Kamis, 24 Maret 2011

SINDROM REYE

Sindrom Reye adalah penyakit yang sangat langka namun serius yang dapat mempengaruhi otak dan hati, terjadi paling sering pada anak-anak yang sembuh dari infeksi virus.

Dinamakan setelah ahli patologi Australia R. Douglas Reye, yaitu orang yang pertama kali melaporkan sebagai sindrom yang berbeda pada tahun 1963, sindrom Reye masih belum dipahami dengan baik. Penelitian telah menghubungkan penggunaan aspirin atau obat yang mengandung aspirin selama infeksi virus penyebab munculnya sindrom Reye.

obat yang perlu dihindari pada neonatus

1. Peresepan tetrasiklin sangat tidak dianjurkan pada anak, oleh karena dapat merusak gigi dan mengganggu pertumbuhan tulang.
2. Penggunaan preparat kortikosteroid topikal secara rutin pada bayi dan anak hendaknya dihindari. Hal ini untuk mencegah terjadinya efek iritasi pada kulit dan gangguan pertumbuhan.
3. Pemberian antibiotika untuk diare akut pada anak sama sekali tidak beralasan. Anak yang diare memerlukan cairan bukan obat, dan oralit terbukti menurunkan mortalitas diare secara nyata.

penatalaksanaan PPOK/COPD

PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya.



Bronkitis kronik

Rabu, 23 Maret 2011

KASUS ANEMIA

ANEMIA
Pasien wanita 50 tahun datang menemui dokter dan mengeluhkan lelah, sesak nafas, kaki dan pergelangan kakinya bengkak dan membran mukosanya pucat. Dari hasil pemeriksaan fisik terlihat bahwa kuku pasien berbentuk sendok. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium diperoleh hasil sbb:
WBC 4x109 /L
RBC 3 x 109/L
Hb 7 g/dL
MVC 70 fL
Berdasarkan hasil pemeriksaan labor ini, dokter mendiagnosa pasien ini mengalami anemia difisiensi besi. Karena nilai MVC dan Hb nya yang rendah.
Pertanyaan:
1. Apakah yang dimaksud dengan anemia defisiensi besi
2. Apakah penyebab anemia defisiensi besi?
3. Apakah gejala anemia defisiensi besi?
4. Bagaimana penataksanaan pasien ini
5. Apa yang harus diinformasikan kepada pasien atau keluarga pasien?


Jawaban :

KASUS HIPERTENSI II

Nyonya HB 50 tahun melakukan pemeriksaan komprehensif ke dokter kardiologi. Dia menemui dokter ini untuk penanganan kolesterolnya yang tinggi. tekanan darahnya di tempat dokter adalah 200/100. Dokter memberinya atenolol untuk menurunkan tekanan darahnya. Tetapi ia tidak menggunakan obat ini karena dia mengakui bahwa ketika di tempat dokter ia merasa takut dan stress, sehingga tekanan darahnya meningkat. ketika ia mengukur tekanan darahnya di rumah tekanan darahnya normal (112-130/60-80) (pengukuran tekanan darahnya dibantu oleh anaknya yang berprofesi sebagai perawat)
Informasi pasien

PENATALKSANAAN ANGINA

angina sebenarnya bukan penyakit, tetapi merupakan gejala dari penyakit. perasaan nyeri pada dada.
sebelum penatalksanaannya, harus paham terlebih dahulu jenis2 angina. karena pengobatannya juga akan berbeda.

ada 3 jenis angina
1. angina stabil/ klasik/ obstruktif
angina ini penyebabnya adalah obstruksi pada pembuluh darah. biasanya terasa setelah latihan.





KASUS chf

Nyonya B 45 tahun adalah seorang guru SD. menderita hipertensi selama 8 tahun terakhir. Orang tuanya juga menderita hipertensi dan meninggal pada umur 60 tahun karena serangan jantung. pola hidup nyonya B cukup sehat, makan teratur, olahraga juga teratur. Pasien ini memiliki riwayat asma. Ia menggunakan Obat kontrasepsi selama 8 tahun dan telah berhenti 7 tahun yang lalu. Untuk terapi hipertensinya ia diberikan obat diuretik yaitu HCT , kaptopril dan Beta bloker yaitu bisoprolol.
Ia datang ke dokter untuk penanganan antihipertensinya, selain itu ia juga merasakan keluhan rasa sakit disekitar dada. Dan sakit akan terasa parah jika ia sedang beraktifitas yang berat dan sakit biasanya hilang dengan beristirahat.
Hasil pemeriksaan terhadap pasien :
1. Tekanan Darah : 130/92
2. EKG abnormal
3. K : 6 mEq/L
Psien ini diberi obat oleh dokter
1. Kaptopril 12.5 mg 2x1
2. HCT
3. Atenolol

1. apa intervensi apoteker dalam kasus ini..?

KASUS ANGINA

Tuan DA 57 tahun yang menderita hipertensi selama 10 tahun datang menemui dokter untuk melakukan pengobatan rutin. Pasien perokok berat dan mengalami peningkatan berat badan sebesar 8 kg selama 2 tahun terakhir . pasien suka makan makanan yang mengandung lemak yang tinggi, aktivitas fisiknya kurang. Orang tua pasien ini meninggal karena penyakit jantung pada umur 65 tahun. Ia mengeluhkan adanya nyeri di bagian dada (terutama setelah beraktivitas berat), dan itu sudah berlangsung selama seminggu. Pengobatan yang diterima pasien untuk hipertensinya adalah kaptopril dan HCT. Tekanan darahnya sebelum di obati adalah 160/115. Dengan menggunakan terapi di atas tekanan darahnya sudah terkendali .
Hasil pemeriksaan : tekanan darah 138/90
Kadar kolesterol 185 mg/dl

pertanyaan:
1. Apa intervensi yang diberikan oleh apoteker..?
2. konseling yang diberikan pada pasien..?

KASUS HIPERTENSI

Tuan A 56 tahun adalah seorang perokok berat (25 batang perhari). Berat 90 kg, tinggi 160 cm. Ia bekerja di klub malam sebagai bartender dan juga minum alkohol dalam jumlah yang tidak sedikit. Ia mengeluhkan satu minggu terakhir ini ia mengalami sakit yang hebat di pinggang sebelah kirinya. Sebelumnya Tuan A mengkonsumsi suplemen yang mengandung Kalium atas saran dokter. Tuan A belum pernah menggunakan terapi hipertensi sebelumnya. Orang tuanya meninggal pada umur 65 tahun karena serangan jantung. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pasien diperoleh data sebagai berikut